Cerpen "Di balik tahun 2021"

Ini tentang tahun yang menghilangkan orang tersayang.
Aku berharap tahun ini tidak pernah terjadi.
Jeritan tangisan masih terlontar dikepalaku.
Semua menangisi tahun ini.







cr: Canva


Note: Ini hanya cerita fiksi saja.

1 Januari 2021

Sirene ambulance berbunyi di seluruh penjuru kota itu.
Dikeliling oleh beberapa mobil, ambulance itu pergi menuju suatu rumah.
Dirumah tersebut sudah banyak orang yang menunggunya.
Tangisan Sedih, Marah, kecewa menjadi satu di rumah itu. 
Berharap orang yang mereka tangisi kembali.

"Bapak bangun"  ucap seorang anak kecil sembari mengguncang-guncangkan tubuh sang Ayah. Tetapi nihil, yang ia perbuat tidak dapat membuat sang ayah bangun dari tidur panjangnya itu. "Adek, Ikhlasin bapak ya dek" kata ibu sembari tersenyum kepada anaknya
Anak itu hanya bisa melihat jasad sang Bapak sembari menangis. "Ibu, bapak udah janji sama aku untuk main sepeda bareng ketika bapak sudah sembuh." Sakit sekali rasanya mendengar anak kecil sepertinya berbicara seperti itu. Ibu hanya bisa memeluk sang anak sembari menangis 


cr: Google


31 Desember 2021

Sudah hampir setahun sejak kehilangan bapak.
Sakit rasanya melihat orang tersayang tidak semangat lagi.
Ibu masih memikirkan Bapak yang telah pergi.
"Aku harus bagaimana" tanya ku pada diriku.

Setelah kepergian Bapak, ibu sering sekali terdiam, merenung. Ibu seperti tidak mempunyai semangat hidup ketika di tinggal oleh bapak.
"Ibu, ayok main bersama ku" Ajak sang anak.
Ibu hanya terdiam dan enggan untuk menengok.
"Ibu, makan yuk"
"Ibu, kok diem terus sih?"
"Ibu, ayok main bersama ku"
"Ibu... kok nyusul bapak..."


Begitulah aku mengawali tahun 2021 dengan kepergian bapak ku dan mengakhiri tahun 2021 dengan kepergian ibu ku.



Cr: Google.

"Ini bunga untuk Ibu dan Bapak tersayang"










Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama